Notification

×

Iklan

Iklan

Koramil 04/Kayen Bantu Petani Ikat Padi Yang Roboh

Sabtu, 26 Januari 2019 | Januari 26, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-22T10:54:46Z


Pati,suakaindonesia.com - Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arif Darmawan S.Sos, Memberikan Perintah Pada jajaran Koramil di wilayah Kodim 0718/Pati untuk berperan aktif untuk pendampingan Upsus Ketahanan Pangan sebagaimana yang tertuang dalam  MOU dengan Kementan (Kementerian Pertanian) yang telah di tegaskan oleh KASAD pada bidang Teretorial.


Untuk itu Danramil 04/Kayen Kapten Cba M. Zuhri Antoro beserta anggota selalu giat untuk mendukung perintah tersebut dengan selalu aktif melaksanakan pendampingan kepada petani dengan cuaca akhir akhir ini sejumlah petani banyak yang mengeluhkan kepada Babinsa maupun Kepada Danramil langsung.


Sekelompok para petani mengeluhkan tanaman padinya pada roboh saat Menjelang Musim Panen tinggal menunggu waktu bekisar 2 atau 3 minggu lagi sesuai jadwal masa panen, Para petani terpaksa lebih cepat memanennya untuk mencegah kerugian lebih besar.


Danramil 04/Kayen Kapten Cba M. Zuhri Antoro Kepada Media mengatakan "Babinsa 04/Kayen Sertu Puryono akan selalu mendampingi serta membantu petani seperti yang dilakukan oleh Babinsa 04/Kayen Sertu Puryono membantu Wagiman poktan Rogomakmur tampak
mengikat padi yang roboh agar tidak terlalu rusak saat di panen nanti disebabkan cuaca beberapa hari ini hujan deras dan disertai angin yg mengakibatkan tanaman padi sebagian mengalami roboh di wilayah Desa Rogomulyo kecamatan Kayen Kabupaten Pati" ungkapnya pada Jumat (25/1/2019).


Padi yang ditanam di lahan seluas ± 4,3 Ha milik Wagiman poktan Rogomakmur akibat curah hujan yang tinggi  dan disertai angin kencang akhir-akhir ini yang di yakin hal itu bukan karena padi terlalu gemuk akibat kebanyakan pupuk, menurut Babinsa Sertu Puryono dikarenakan penyebab padi roboh memang karena faktor alam.



Curah hujan yang tinggi dan angin yang kencang berdampak banyak butiran padi yang rontok dari tangkainya,Padi yang masih tersisapun menjadi basah dan lebih rawan busuk jika tidak segera dipanen. Penjemuran gabah nantinya juga akan memakan waktu yang lebih lama. Meski demikian, dia belum bisa memperkirakan berapa kerugian yang dialami.



Kalau basah begini, berasnya nanti juga bakal jelek. Kalau tidak cepat dijemur, warna berasnya bisa jadi kecoklatan,” keluhan  Ibrohim seorang petani setempat.



Petani juga harus lebih sabar saat menjemur gabah yang sudah terlanjur basah disebabkan terendam air, Wagiman mengatakan, "penjemuran gabah yang biasanya membutuhkan dua hari diperkirakan bisa menjadi empat hari atau bahkan lebih lama jika cuaca kurang mendukung " ungkapnya.



Adanya hal tersebut Danramil 04/Kayen Kapten Cba M. Zuhri Antoro meminta pada para Babinsanya agar lebih ekstra dalam pendampingan kegiatan Upsus pada para petani di karenakan cuaca, hujan dan angin kencang yang mengakibatkan rusaknya tanaman padi.


Dan adanya hal itu para Babinsa untuk segera mencarikan solusi untuk meringankan beban petani, "Petani Sebaiknya segera melakukan panen jika memang sudah dekat jadwalnya untuk menghindari pembusukan padi" ungkap Danramil.



Dan para petani pun mengeluh karena harus panen lebih awal “Kalau hanya dua atau tiga hari lebih cepat, sebenarnya tidak terlalu masalah karena butir padi sudah terisi penuh lha ini masih sekitar seminggu sampai dua minggu lagi,” ungkap Petani.
Redaksi/Pdim
×
Berita Terbaru Update