Notification

×

Iklan

Iklan

Ternyata Audensi Pasopati Di DPRD Disebabkan Kepala Desa Di Pati Iri Dengan Camat

Minggu, 02 Oktober 2022 | Oktober 02, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-22T10:53:06Z

 

Pasopati saat Audensi di DPRD Kabupaten Pati 


Pati,suakaindonesia.com - Kedatangan Ratusan Para Kepala Desa (Kades} yang tergabung dalam Paguyuban Solidaritas Kepala Desa Kabupaten Pati (Pasopati) yang dikomandoi Pandoyo pada hari Rabu kemarin (28/9/2022), ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati itu untuk minta kejelasan status sebagai Kepala Desa juga menuntut kenaikan gaji kepala desa dan Minta Motor Jenis Honda PCX.


Audensi Pasopati itu ternyata merupakan salah satu bentuk kecemburuan sosial (iri) Kepala Desa Kades) dengan Camat, Seperti halnya yang disampaikan Pasopati Kecamatan Pati di Gedung DPRD pada Jumat, (30/9/2022) , Bahwa Permintaan kendaraan operasional yang diminta oleh Kepala Desa (Kades) di Pati dianggap tidak berlebihan. Hal itu menyusul lantaran ploting anggaran motor dinas yang diminta hanya Rp 35 juta lebih, sementara Camat bisa mendapatkan mobil dinas dengan nilai ratusan juta.


Bentuk kecemburuan atau iri dengan Camat seperti halnya yang diucapkan oleh Kepala Desa Semampir juga Ketua Pasopati Kecamatan Pati Parmono , Menurutnya,Tuntutan kendaraan dinas itu wajar , kendaraan yang nilai Rp 35 juta lebih, untuk membeli PCX atau KLX, sedangkan camat bisa mendapatkan mobil dinas jenis rush dengan harga ratusan juta.


“Sebenarnya motor yang diminta ini tidak berlebihan, karena para kades tidak mencantumkan jenis dan merk, tapi mencantumkan harga motor yang nilainya Rp 35 juta keatas, permintaan kades hanya PCX atau KLX, sesuai geografisnya masing-masing, dan saya menganggap itu masih
wajar," ucap Parmono, saat ditemui media di gedung DPRD pada Jumat, (30/9/2022).


Karena menurut Kepala Desa (Kades) Kendaraan inventaris kedinasan yang ada saat ini tidak cocok untuk seorang Kepala Desa di Kabupaten Pati, karena kendaraan motor untuk Kades ini untuk pelayanan masyarakat, dimana motor yang lama sudah 10 tahun, jadi sudah tidak layak, dan sudah sepatutnya Diganti.


“Kemarin untuk ploting kendaraan cuma Rp 20 juta, dan itu ditolak oleh para Kades, namun dari hasil kesepakatan sudah disetujui oleh Sekda, dan didukung oleh semua anggota DPRD, dan soal kekurangannya nanti akan disisihkan oleh banggar, melalui dana cadangan,” Ucapnya.


Terpisah, Wakil Ketua 2 DPRD Kabupaten Pati Hardi menjelaskan, Pengadaan kendaraan dinas untuk Camat sudah keluar, sehingga itu membuat para Kades iri, lantaran Camat bisa mendapatkan, sedangkan motor dinas yang dimiliki oleh para Kades dianggap sudah tidak layak tapi usulan yang disampaikan tidak sesuai.


“Masalahnya Kades ini kan motornya dipakai ke desa-desa, pelayanan 24 jam, dan sebagainya, sehingga sudah sewajarnya diganti,” Singkatnya.


Reporter : Bam's/red


×
Berita Terbaru Update