Notification

×

Iklan

Iklan

Perusahaan Tahu Dan Tempe Di Kudus Diprotes Warga

Kamis, 21 September 2017 | September 21, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-22T10:59:11Z
PETANI CABE
Kudus - suakaindonesia.com Kudus selain terkenal dengan sebutan kota kretek juga merupakan salah satu daerah sentra perusahaan tahu dan tempe. Tahu dan tempe  termasuk makanan primadona masyarakat Indonesia pada umumnya.


Di kutip dari catatan Dinas NAKERTRAN PERINDAGKOP Kabupaten Kudus, Di kota kretek telah tercatat memiliki 104 perusahaan Tahu dan tempe yang terdaftar yang tersebar yang ada wilayah Kabupaten, Dan jumlah prusahaan tersebut diyakini lebih banyak dari yang terdata bahkan di perkirakan jumlah bisa dua kali lipat, disebabkan banyaknya perusahaan baru beroperasi diduga belum terdaftar.


Adanya perusahaan tersebut tentunya memiliki dua segi pandang,yakni bisa diambil berdampak positif di sisi ekonomi, dan di sisi lainnya ternyata akibat dari kegiatan perusahaan tahu tempe tersebut juga mengakibatkan dampak negatif.
Warga masyarakat sekitar perusahaan dan aliran kali pembuangan limbah mengeluh adanya pencemaran dari limbah perusahaan tersebut. Limbah itu sendiri menghasilkan dampak negatif warga mengeluh adanya pencemaran udara yang mengeluarkan aroma yang tidak sedap, selain pencemaran udara juga pencemaran pada lingkungan , yang limbahnya membuat keruhnya air sungai,
Bahkan warga garung merugi disebabkan adanya limbah warga gagal panen cabai  pada beberapa waktu lalu,dan selain hasil pertanian beberapa warga mulai dari desa Ngembalrejo, Karangbener, Hadipolo mengeluhkan air sumur sudah tidak dikonsumsi akibat tercemar limbah tahu yang dalam pembuanganya tidak melalui proses IPAL.


Berdasar dari dampak negatif tersebut warga Desa Hadipolo, Karangbener, Ngembalrejo, ploso, jatikulon, Pasuruhanlor, prambatanlor, garungkidul, Setrokalangan menggalang aksi pengumpulan tanda tangan keberatan atas dampak negatif limbah tersebut dan meminta agar pemerintah Daerah melalui Dinas PKPLH segera hadir menangani permasalahan warga tersebut.


Ketua LSM LESTARI(Lembaga Swadaya Tanah Air Republik Indonesia) H Kasrom kepada suakaindonesia.com menyampaikan "dampak lingkungan akibat buruknya pengolahan limbah tahu tersebut memang sudah sangat memprihatinkan,sehingga wajar saja masyarakat yang terkena dampak melakukan protes akan hal tersebut" terangnya
Hal senada juga disampaikan oleh Hadi sucahyono selaku HUMAS Lsm LESTARI  "pemerintah melalui Dinas terkait harus segera turun tangan menengahi dampak buruk lingkungan ini dengan memaksimalkan sarana IPAL yang menjadi syarat sebuah perusahaan" tegasnya. 


Dan sekretaris Lsm LESTARI Kharirotus sa'adah yg juga seorang politisi turut menambahkan "sebenarnya dikudus banyak titik dimana DAS dareah aliran sungai yang sudah tercemar akibat kurang baiknya proses pengelolaan limbah dari perbagai perusahaan dikudus,hal ini dikarenakan minimnya kesadaran pelaku usaha terhadap kelestarian alam dan lingkungan serta kurang pengawasan pemerintah terhadap Syarat UKL/UPL yang menjadi syarat berdirinya suatu perusahaan" ungkap sekretaris LSM LESTARI
Saat ini dibeberapa sungai dikudus kondisinya sangat memprihatinkan,yang terparah adalah dikali Jaranan yang membentang di tapal batas desa garunglor dan prambatanlor atau timur Rumah Sakit Islam. 


Agar keinginan warga tersebut segera di respon oleh Pemerintah daerah agar mendapat penanganan serius,Lsm LESTARI akan menyampaikan tanda tangan warga terdebut kepada Pemerintah dalam hal ini Dins PKPLH.


Reporter    : H.Kasroom
Editor         : Bam'S
SUGAI TERCEMAR LIMBAH
×
Berita Terbaru Update