Notification

×

Iklan

Iklan

Drh.Fandi Mengajak Masyarakat Waspadai Leptospirosis Pada Musim Hujan

Kamis, 23 November 2017 | November 23, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-22T10:58:29Z


suakaindonesia.com|Banda Aceh - Musim hujan sangat rentan membawa penyakit kepada manusia. Musim hujan diprediksi masih terjadi hingga awal tahun depan. Musim hujan sangat rentan menimbulkan penyakit. Salah satu pembawa penyakit pada musim hujan, yakni hewan peliharaan, seperti kucing, anjing.

"Salah satu penyakit musim hujan yakni leptospirosis yang disebabkan bakteri yang bersifat zoonosis alias penyakit dari hewan yang bisa infeksi manusia,” kata drh. Fandi Akbar alumnus Fakultas Kedokteran Hewan, Unsyiah Banda Aceh,Kamis 23/11/2017.

Fandi menjelaskan, leptospirosis itu sejenis penyakit yang disebabkan bakteri yang menginfeksi banyak jenis hewan, termasuk burung, reptil, amfibi, dan mamalia. Pada dasarnya, leptospirosis ialah penyakit hewan yang ditularkan ke manusia melalui air, makanan, dan lingkungan yang terkontaminasi seperti pada musim hujan. Bakteri penyebab infeksi keluar melalui urine pada hewan yang terinfeksi, yang kemudian bercampur dengan tanah atau sumber air terdekat.

“Bakteri masuk ke tubuh manusia ketika air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi kontak dengan kulit yang luka, mata, maupun membran mukosa. Banyak orang tidak mengetahui sudah mengalami leptospirosis karena tidak menimbulkan gejala (asimptomatik) meskipun telah terinfeksi,” ujar Drh. Fandi Akbar.

Dia menambahkan, gejala yang tampak setelah infeksi menyelinap ke tubuh biasanya tidak jelas dan mirip dengan gejala penyakit lain. Perlu dicatat, leptospirosis termasuk penyakit sistemik yang memengaruhi tubuh secara keseluruhan. Beberapa gejala leptospirosis yang biasa tampak pada fase pertama (fase akut), seperti batuk, sakit kepala parah, nyeri otot, menggigil, sakit tenggorokan, warna kulit kekuningan (jaundice), mata kekuningan, mata berair, mata kemerahan, nyeri pada mata, sakit perut, diare, hingga muntah.

“Gejala-gejala itu cukup umum sehingga membuat bingung dan sering diduga sebagai gejala penyakit lain. Identifikasi gejala leptospirosis pada fase awal sangat penting untuk menghindari komplikasi kesehatan yang parah,” kata Drh. Fandi.

Dia mengingatkan, jika gejala pada fase akut tidak diobati, pasien akan masuk ke fase kedua yang lebih parah. Gejala fase kedua leptospirosis meliputi kerusakan ginjal, meningitis (radang selaput otak), komplikasi pernapasan, dan gagal hati. Gejala fase kedua bisa mengancam jiwa. “Karena itu, pada musim hujan, hati-hati dengan air tergenang yang bisa saja sudah terkontaminasi dengan urine hewan.

Reporter:Zoni Jamil
Editor.    : Redaksi

×
Berita Terbaru Update