Notification

×

Iklan

Iklan

Pelaksanaan Pemerintahan Desa Sewatu Serba Internet

Selasa, 06 Maret 2018 | Maret 06, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-22T10:56:53Z

Pati,suakaindonesia.com - Berada di daerah terpencil dan jauh dari pusat pemerintahan kabupaten Pati. Namun dari kondisi itulah yang membuat warga desa Suwatu kecamatan Tlogowungu untuk bangkit. Yaitu menyediakan fasilitas internet.

Fasilitas internet desa Suwatu bisa menjangkau ke wilayah 11 RT (5 RW). Diharapkan warganya, yaitu sebanyak 1899 jiwa bisa menikmati pentingnya internet.
   

Dengan adanya internet yang dikelola BUMDes "Budi Utama", warga Suwatu mampu menterkenalkan desanya melalui dunia maya. Mereka bisa menjual hasil pertanian, seperti ketela, jagung, murbey, dan buah-buahan ke pasar bebas. Bahkan sebuah perusahaan di Semarang menawarkan kerjasama untuk membuat minuman (coktayl) dengan baku buah rambutan asal desa Suwatu.
‎"Ini merupakan keberhasilan warga untuk menaikan harga rambutan. Karena jika dijual biasa hanya laku Rp 2.000 per ikat" kata Agus Priyanto, Selasa (6/3).
     ‎

Menurut Agus, yang menjabat Staf Kaur Keuangan, fasilitas internet didirikan sejak Desember 2017, dengan menggunakan dana bantuan Ketahanan Masyarakat dari pemprov Jateng sebesar Rp 30 juta.
   
‎Tower internet setinggi 24 meter dipasang di halaman balai desa Suwatu. Mengambil abondemen dari Juwana atau sejauh 23 kilometer. Kemudian dipancarkan ke 6 titik. Dari stasiun really itulah, pancaran internet dibagikan ke warga yang berlangganan.‎"Per titik punya pelanggan 30 orang. Mereka membayar langganan Rp 30.000 per bulan" tutur Agus Priyanto.
   

‎Menurutnya, fungsi internet di desanya, bisa dinikmati warganya untuk menambah nilai ekonomis. Misal untuk menjual hasil pertanian, browsing cara membuat bonzai serut, murbey, lantana
 atau pernik-pernik cindera mata.
     ‎

Khusus di bidang pemerintahan, internet desa Suwatu dipergunakan untuk mengakses aneka informasi secara online. Misalnya sistim informasi desa (SID), sistim keuangan (Suskeudes) atau masalah perencanaan pembangunan (Simral).
     ‎"Walau desa Suwatu berada di pelosok, namun kami bisa mengakses ke pelaporan pemerintah pusat" tambah Agus Priyanto.
     ‎"Tetapi kalau pelaporan ke pemprov Jateng atau ke pemkab Pati masih menggunakan sistim manual. Karena belum online" tambahnya.
   

‎Agus Prijanto mengaku senang karena warganya mulai menyenangi penggunaan internet. Karena di seluruh wilayah desa Suwatu sudah dipagari internet.



Reporter : Bam'S/dok Awi


×
Berita Terbaru Update