sukabumi,suakaindonesia.com - Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Ridwan S.PKP Kamis (8/2) menggelar sosialisasi kartu tani. Acara yang digelar di Kantor BP3K Jalan Sindangpalay Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug dihadiri tujuh poktan dengan nara sumber Kepala BP3K, Kasi Pemberdayaan Masyarakat Halimi, Kasi Sarpras Purnama Giri dan Endang Babinsa Mekarsari mewakili Danramil.
Sebanyak empat puluh lima petani yang tergabung di poktan Sari Mukti (1,2 dan 4) Desa Tenjolaya, Poktan Wargi Saluyu Desa Mekarsari, Poktan Purwatani Desa Tenjoayu, Poktan Harapan Kelurahan Cicurug dan Poktan Mitra Tani diundang BP3K untuk mengikuti sosialisasi cara pengisian aplikasi permohonan rekening (APL) guna dibuatkan Kartu Tani. Kartu tersebut berguna untuk pembelian pupuk bersubsidi sesuai luas areal sawah miliknya.
Kepala BP3K Ridwan S.PKP didampingi Kasi PM Halimi SIP dan Purnama Giri S.Pd M.Si menuturkan ini merupakan program Kementrian Pertanian dimana sebanyak seratus empat puluh petani se Kecamatan Cicurug yang telah terdaftar memiliki hak mendapatkan Kartu Tani. Kartu Tani ini selain sebagai data akurat jumlah petani juga pemerintah memberikan kemudahan mendapatkan pupuk.
"Dengan kartu tan petani diberi kuota pupuk bersubsidi sesuai luasan sawah yang akan ditanam." Kata Ridwan S.PKP
Kendala yang dihadapi lanjut Rudwan petani menolak memberikan foto kopi KTP dan KK akibat seringnya disalah gunakan. Padahal secara maraton BP3K terus melakukan sosialisasi ke poktan akan pentingnya kartu tani.
"Kami khawatir nantinya petani yang belum memiliki Kartu Tan akan merangsek ketika banyak kemudahan yang diterima petani." Pungkas Ridwan
Dodi salah seorang petani dari Desa Tenjolaya merasa kesulitan mendapatkan identitas petani. Padahal kartu tani ini untuk memberikan kemudahan kepada petani untuk mendapatkan kemudahan dari pemerintah. Salah satunya pembelian pupuk dengan harga subsidi yang disediakan pemerintah. Kendati begitu Dodi terus berupaya mensosialisasikan ke kelompoknya agar dikemudian hari tidak timbul masalah.
Reporter : WH/HR