Notification

×

Iklan

Iklan

Ditengah Warga Mengeluh Kenaikan BBM, Sejumlah Kepala Desa Kabupaten Pati Minta Motor Jenis Honda PCX Dan Gajinya Dinaikkan

Kamis, 29 September 2022 | September 29, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-22T10:53:07Z

 

Pandoyo Ketua Pasopati saat Audensi di DPRD Kabupaten Pati 



Pati,suakaindonesia.com - Merasa hak haknya dikebiri, Segerombolan Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Pati Yang tergabung dalam Paguyuban Solidaritas Kepala Desa Kabupaten Pati (Pasopati) yang dikomandoi oleh Pandoyo Geruduk kantor DPRD pada Rabu (28/9/2022), Kedatangannya untuk menuntut soal hak-haknya demi kesejahteraan kepala desa yang selama ini dianggap tidak sepadan dengan kinerja dan tanggung jawab Kepala Desa.


Menurut Ketua Paguyuban Solidaritas Kepala Desa Kabupaten Pati (Pasopati) Pandoyo, para kepala desa (Kades) resah dan tidak nyaman dengan aturan yang ada. Pasalnya, Sejauh ini terkesan tidak pernah ada perhatian. Sebab kesejahteraan yang diberikan tidak sesuai dengan kinerja Kades.


”Kami kerja siang-malam memberikan pelayanan kepada warga kami, Jadi bukan hanya di kantor saja Di rumah juga. Tapi apa yang didapat oleh Kades, kesejahteraan yang diberikan tak sesuai,” Cetus Pandoyo dalam Audensi di DPRD Kabupaten Pati.


Dan sejumlah Kepala Desa Se kabupaten Pati melalui Pandoyo Minta Kendaraan inventaris Sepeda Motor Jenis Honda PCX, Karena menurutnya Kendaraan inventaris yang Lama Sepeda Motor jenis Honda Supra X dianggap tidak layak untuk Kepala Desa, Dengan dalih Kendaraan inventaris Sepeda Motor jenis Honda Supra X itu sudah usang karena usia sudah 10 tahun.


Selain menuntut Digantinya Inventaris Sepeda Motor Jenis Honda Supra X dengan Sepeda Motor Jenis Honda PCX, sejumlah Kepala Desa juga menuntut Kenaikan gaji Kepala Desa, Selain itu Sejumlah Kepala Desa iri dengan ASN, hal itu disampaikan oleh Saman dengan mempertanyakan soal setatus Kepala Desa.


"Kita (Kepala Desa.red) setiap bulannya terima gaji cuma Rp 2 juta, namun kita dituntut kerja sampai jam 2 siang bahkan sampai 24 jam untuk melayani warga, itu sama juga membunuh pelan-pelan para Kades," keluh Saman.


Sebagai Kepala Desa, Masih lanjutnya,Kesejahteraan yang kami terima melalui Siltap segitu menurut saya itu tidak sesuai, jadi kami minta agar Perbub itu direvisi lah," Ungkap Saman.




Reporter : Bam's/red

×
Berita Terbaru Update